Kisah Daerah : Asal Mula Pulau Kaget
Di Zaman Kerajaan Banjar berdiri, hiduplah seorang raja
yang dianugerahi Tuhan berupa ilmu kepandaian yang luar biasa, serta sangat
taat dalam beribadah. Selain itu raja tersebut juga sangat adil dan bijaksana
dalam memerintah, sehingga sang raja sangat dihormati dan dicintai oleh
rakyatnya. Rakyat di kerajaan Banjar dibawah pimpinan sang raja hidup sangat
berkecukupan, aman dan tenteram.
Suatu hari datanglah sebuah kapal besar milik bangsa asing
masuk ke perairan Sungai Barito. Kapal besar milik bangsa asing tersebut
bersandar di pelabuhan Muara Bahan yang masih merupakan wilayah Kerajaan Banjar.
Kedatangan bangsa asing dengan maksud berdagang disambut baik oleh penduduk
disekitar pelabuhan. Namun sikap bangsa asing yang semula ramah kian lama
berubah menjadi sikap sombong, angkuh dan congkak. Banyak penduduk sekitar yang
tidak senang dengan sikap bangsa pendatang tersebut, namun mereka tidak berani
karena bangsa asing itu memiliki persenjataan yang lengkap dalam kapal besar.
Karena tidak adanya perlawanan dari penduduk, sikap bangsa
asing semakin lama semakin menjadi - jadi. Bahkan dengan sikap sombongnya dia
berencana ingin merebut Kerajaan Banjar. Rakyat sekitar Bandar Muara Bahan
melaporkan niat bangsa asing yang jahat tersebut pada sang raja Banjar yang
adil dan bijaksana. Setelah mendengar laporan rakyatnya sang raja masuk ke
dalam kamar dan berdoa kepada Tuhan agar keinginan bangsa asing yang angkuh dan
congkak tersebut tidak tercapai dan mereka dibinasakan.
Doa Raja Banjar ternyata dikabulkan Tuhan, pada saat kapal
besar milik bangsa asing tersebut berlabuh menuju kerajaan Banjar, tiba - tiba
air di Sungai Barito yang biasanya tenang bergolak hebat. Badai besarpun datang
menghantam kapal besar milik bangsa asing tersebut. Semua awak kapal menjadi
panik menghadapi badai besar yang tak terduga - duga tersebut. Begitu hebatnya
hantaman badai tersebut merusak bagian sisi kapal, dan air pun masuk kedalam
kapal dengan begitu cepatnya. Perlahan - lahan namun pasti kapal besar milik
bangsa asing yang ingin menguasai Kerajaan Banjar tenggelam ke dasar Sungai
Barito, hanya sedikit menyisakan bagian anjungan kapal.
Setelah sekian tahun peristiwa tenggelamnya kapal besar
milik bangsa asing di perairan Sungai Barito, di sekitar daerah tenggelamnya
kapal muncul gundukan tanah yang semakin lama semakin tinggi akibat endapan
sungai yang terbawa arus banyak yang menyangkut pada kapal besar yang tenggelam
tersebut. Hari demi hari, bulan berganti bulan, setelah beberapa tahun,
tumpukan endapan yang menyangkut di kapal besar itu semakin membesar dan
akhirnya terbentuklah sebuah pulau kecil.
Pulau kecil yang baru terbentuk tersebut banyak ditumbuhi
oleh pohon rambai dan dihuni sejenis kera berhidung panjang dengan warna kuning
keemasan. Penduduk sekitar pulau menyebutnya dengan nama "Bekantan"
penduduk sekitar pulau sangat meyakini kalau kera bekantan itu adalah jelmaan
bangsa asing yang kapalnya tenggelam di Sungai Barito akibat terkena kutukan
Tuhan.
Kemunculan pulau ditengah-tengah sungai yang dihuni oleh
kera bekantan sangat mengagetkan orang-orang yang berlalu lalang di perairan
Sungai Barito. Karena banyak orang yang terkaget-kaget dengan kemunculan pulau
aneh tersebut maka sejak saat itu pulau tersebut dinamakan dengan "Pulau
Kaget".
Demikianlah asal mula cerita pulau kaget yang sekarang
menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Barito Kuala. Semoga cerita ini
memberikan pelajaran, bahwa orang yang sombong, angkuh dan congkak akan
mendapatkan laknat dari Tuhan, karena hanya Tuhanlah yang memiliki kekuatan dan
keperkasaan.
Comments
Post a Comment