Explore Batola : Kubah
Pada 25 Agustus kemarin, tepatnya hari
Sabtu, kami menjelajahi Kubah Datu H. Abdussamad loh.. Berikut ini adalah
informasi tentang makam Datu H. Abdussamad.
Makam
Syekh Abdussamad bin Mufti Jamaluddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari
Kelampayan, dari pihak Ibunya, adalah orang Dayak Bakumpai asli. Syekh
Abdussamad inilah yang berperan besar dalam islamisasi Dayak Bakumpai. Cucu
Datu Kalampayan ini lebih banyak
berjuang menyebarkan Islam di pesisir sungai Barito.
Haji
Muhammad Abdussamad, lahir 24 Zulkaidah 1237 H atau 1822 Masehi dari seorang
Ibu bernama Samayah binti Sumandi di Kampung Bakumpai atau Kampung Tengah
Marabahan. ‘Buah jatuh tak jauh dari pohonnya’, begitu kira-kira peribahasa
yang pantas bagi keturunan Syekh Arsyad Al-Banjari seperti Syekh Muhammad
Abdussamad. Riwayat hidupnyapun hampir sama dengan kehidupan Syekh Muhammad
Arsyad Al-Banjari, seperti menuntut ilmu ke Mekkah.
Menginjak
dewasa, Syekh Muhammad Abdussamad belajar ilmu agama dengan ayahnya yang juga terkenal
sebagai ulama dan beberapa temannya di Martapura. Karena dianggap cukup
mempelajari ilmu agama, Abdussamad dipulangkan ke Bakumpai (Marabahan) untuk
menyebarkan ilmu agama kepada masyarakat. Dalam kegiatan dakwahnya, Syekh
Muhammad Abdussamad selalu melakukan perjalanan ke pesisir sungai Barito sampai
ke udik-udik anak sungai untuk mendakwahkan islam. Tak heran, banyak suku dayak
pedalaman yang memeluk agama islam. Genap berusia 80 tahun, Syekh Muhammad
Abdussamad meninggal dunia tepat pada tanggal 13 Safar 1317 H. Makam Syekh
Muhammad Abdussamad ini terletak di jalan Veteran Kec. Marabahan.
Berikut adalah hasil jepretan kami:
Ini adalah Makam Sulaiman H.B (Pemilik Hasnur Group)
Papan penunjuk ke Makam Panglima
Wangkang
Ini adalah papan yang bertuliskan
silsilah Alm. H. Bawai
Ini adalah kenampakan dalam dari makam
Alm. H. Bawai
Ini adalah silsilah dari Alm. Datu H.
Abdussamad
Ini adalah makam Alm. Datu H. Abdussamad
Comments
Post a Comment