Posts

Showing posts from September, 2018

Keragaman Kerupuk Khas Marabahan

Image
Kerupuk merupakan salah satu kuliner khas dari Marabahan. Ada berbagai macam kerupuk, misalnya kerupuk pipih, kerupuk jelawat, kerupuk nasi, kerupuk ikan puyau dan kerupuk ikan sanggang. Jika kalian sedang berkunjung ke Marabahan, kalian bisa membeli kerupuk ini di Kubah.

Peribahasa

ADAT URANG ANUM (Adat Orang Muda) Orang muda itu umumnya umurnya 20an atau 25an. Ia suka yang b erb eda dari orang dewasa. Bajunya, celananya atau sepatunya ingin agar diperhatikan orang banyak. Begitu juga rambutnya, tingkah lakunya suka kelewatan batas. Orang muda banyak yang suka jalan-jalan seharian atau malam-malam baru pulang ke rumah. Jadi peribahasa Orang Banjar “Adat Orang Anum” ya seperti itu, artinya orangtua bisa saja memakluminya cuma orangtua, yang utamanya ayah dan ibunya bisa meatur anaknya tersebut. ADAT URANG MAIN, ADA NANG KALAH ADA NANG MANANG (Adat Orang Bermain, Ada Yang Kalah Ada Yang Menang) Main apa saja, harus ada yang kalah dan menang . misalnya bermain bola, gasing, badminton, voli, kasti, tenis, renang,   belogo, laying-layang, dan banyak lagi. Tidak ada istilah dimana dalam   permainan ada dua pihak yang menang atau juga dua pihak yang kalah. Peribahasa ini maksudnya memberi nasihat kepada pihak yang kalah agar tetap sabar. Apabila...

Sejarah Panglima Wangkang

Wangkang dilahirkan di Bakumpai (Marabahan) pada tahun 1812 Masehi.   Ayahnya bernama Kendet (Demang Kendet) orang Bakumpai asli. Sedangkan ibu beliau bernam Ulan berasal dari kampung Padang Basar Amuntai (Kabupaten Hulu Sungai Utara sekarang). Sejak menginjak masa remaja, sikap antipati Wangkang terhadap penjajahan Belanda sudah tampak jelas terlihat karena ayah beliau, Demang Kendet tewas ditiang gantungan Belanda. Rasa sedih, benci, dan dendam merupakan cambuk pemacu semangat beliau untuk meneruskan perjuangan Ayah beliau mengusir penjajah Belanda. Pertengahan abad ke-19 (tahun 1850) Wangkang mulai memimpin pasukan yang berjumlah kurang lebih 30 orang untuk menyerang benteng Belanda di Banjarmasin. Serangan ini tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan karena jumlah pasukan yang relatif terbatas ditambah pula dengan perlengkapan dan persenjataan yang kurang memadai. Markas pertahanan pasukan Wangkang yang pertama dipusatkan di daerah pedalaman ujung Panti. Di pe...

Explore Batola : Kubah

Image
      Pada 25 Agustus kemarin, tepatnya hari Sabtu, kami menjelajahi Kubah Datu H. Abdussamad loh.. Berikut ini adalah informasi tentang makam Datu H. Abdussamad. Makam Syekh Abdussamad bin Mufti Jamaluddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Kelampayan, dari pihak Ibunya, adalah orang Dayak Bakumpai asli. Syekh Abdussamad inilah yang berperan besar dalam islamisasi Dayak Bakumpai. Cucu Datu Kalampayan ini lebih bany a k berjuang menyebarkan Islam di pesisir sungai Barito. Haji Muhammad Abdussamad, lahir 24 Zulkaidah 1237 H atau 1822 Masehi dari seorang Ibu bernama Samayah binti Sumandi di Kampung Bakumpai atau Kampung Tengah Marabahan. ‘Buah jatuh tak jauh dari pohonnya’, begitu kira-kira peribahasa yang pantas bagi keturunan Syekh Arsyad Al-Banjari seperti Syekh Muhammad Abdussamad. Riwayat hidupnyapun hampir sama dengan kehidupan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, seperti menuntut ilmu ke Mekkah. Menginjak dewasa, Syekh Muhammad Abdussamad belajar...